Thursday, September 03, 2009

Pertumbuhan Dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dan Perilaku-perilakunya

[Berikut siri pertama dalam beberapa siri tulisan dalam rangka mengenali Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab. Ditukil dari kitab "Hanya Islam Bukan Wahhabi" (judul asli: Islamiyyah La Wahhabiyyah) oleh Prof. Dr. Nashir bin Abdul Karim al-Aql, dari bab "Imam Pembaharu dan Dakwahnya"]


Imam Muhammad bin Abdul Wahhab Rahimahullah lahir pada tahun 1115 Hijriah dan wafat pada tahun 1206 Hijriah. Beliau mengumandangkan seruan dakwahnya di jantung Najd dengan misi untuk membasmi noda-noda bid'ah, khurafat, perpecahan, dan kebodohan. Beliau memliki semangat yang sangat kuat untuk mengadakan pembaharuan, seerti yang akan diterangkan nanti.

Beliau lahir dan tumbuh di sebuah lingkungan keluarga yang kental dengan warna ilmu, kebaikan, dan sikap istiqamah. Ayah, kakek, dan sebagian besar anggota keluarganya adalah para ulama dan tokoh terkemuka yang aktif di bidang dakwah, penegakan hukum, dan pendidikan. Itulah yang membantu beliau memiliki bakat luar biasa. Beliau selalu setia menempuh manhaj syar'i yang kuat dan kokoh dalam lingkup ilmu yang aman.

Barangkali ada baiknya kalau saya kemukakan di sini bakat-bakat kepemimpinan menonjol yang ada pada diri sang pembaharu besar ini.

Semenjak kecil ia sudah memperlihatkan tanda-tanda kejeniusan, kecerdasan, dan bakat-bakat kepandaian yang luar biasa. Ia memiliki daya hapal, kekuatan pemahaman, dan kedalaman berpikir yang sangat prima. Dalam usianya yang masih terlalu muda ia sudah sanggup menangkap dan mendalami ilmu dan fikih. Sangat tekun dalam beribadah, memiliki iman yang kuat, dan mempunyai sifat-sifat yang terpuji, seperti jujur, penyayang, dermawan, santun, sabar, berwawasan luas, berhasrat kuat, dan sifat-sifat kepemimpinan yang jarang dimiliki oleh kebanyakan orang.

Kenyataan ini sangat bertolak belakang dengan isu atau fitnah yang sengaja disebarluaskan oleh musuh-musuhnya yag menuduh beliau sebagai orang yang bodoh, jahat, kasar, fasik, dan sifat-sifat tidak terpuji lainnya. Mereka mengajarkan hal itu kepada para pengikutnya yang bodoh dan tidak mau melihat kebenaran sehingga mau mempercayai begitu saja.

Apakah rasional orang yang bodoh sanggup melakukan pekerjaan-pekerjaan besar seperti itu? Apakah mungkin orang yang fasik sanggup melakukan gerakan reformasi demi kejayaan Islam yang gaungnya masih tetap terdengardi seantero dunia sampai sekarang? Allah akan menolong, menguatkan, dan meninggikan agama ini.

No comments: