Thursday, September 03, 2009

Keistimewaan-keistimewaan Sirah dan Dakwah Imam Muhammad bin Abdul Wahhab

[Berikut siri ketiga dalam beberapa siri tulisan dalam rangka mengenali Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab. Ditukil dari kitab "Hanya Islam Bukan Wahhabi" (judul asli: Islamiyyah La Wahhabiyyah) oleh Prof. Dr. Nashir bin Abdul Karim al-Aql, dari bab "Imam Pembaharu dan Dakwahnya"]


Sirah dan dakwah Imam Muhammad bin Abdul Wahhab memiliki banyak keistimewaan. Di antaranya:

Perilaku yang jernih
Sesungguhnya dari sirah Imam Muhammad bin Abdul Wahhab, yaitu pribadi, ilmu, sikap agama,akhlak, pergaulannya terhadap orang-orang yang mendukung maupun menentangnya, dan hal ihwal beliau yang lainnya bisa dibaca dengan jelas keutamaan, sikap istiqamah, dan jiwa kepemimpinannya. Pada segi yang lain juga bisa dibaca dengan jelas hal-hal yang dapat membatalkan tuduhan para musuh yang selalu menyerang kepribadian, dakwah, dan manhaj beliau. Begitu pula dengan manhaj para pengikut beliau.

Tetapi, beliau sudah memberikan penjelasan konkret tentang dakwah dan manhajnya dalam risalah, kitab, serta perilaku-perilakunya. Demikian pula yang dilakukan oleh para pengikut beliau sehingga hal itu sudah cukup menjadi pedoman bagi yang menginginkan kebenaran dan adil tehadap perilaku.

Sumber yang Bersih
Sumber ilmu, adab, dan akhlak yang diterima oleh Imam Muhammad bin Abdul Wahhab adalah sumber-sumber yang syar'i, fitrah, kuat, dan yang murni. Hal itu merupakan cerminan dari Al-Qur'an, sunnah Nabi, dan jejak peninggalan para Salafusshalih yang lepas dari falsafah dan tasawwuf; fitrah sehat yang tidak diselewengkan oleh manhaj bid'ah, kesenangan nafsu, dan kerancuan-kerancuan; dalam lingkungan keluarga yang muila yang memiliki kepahaman fikih, ilmu, kedudukan, dan nasab.

Manhaj yang sehat
Manhaj yang digunakan oleh Imam Muhammad bin Abdul Wahhab dalam berdakwah menghadapi para pengikutnya dan orang-orang yang menentangnya adalah manhaj syar'i yang salafi, murni, bersih dari kotoran-kotoran, asli, kokoh, terang, komprehensif, realistis, dan patut untuk mendirikan sebuah masyarakat islami yang penuh vitalitas dan progresif.

Dalam menjabarkan ketetapan agama kepada para pengikutnya sang Imam juga menggunakan manhaj syar'i yang salafi dan murni. Beliau selalu berpedoman pada Al-Qur'an, hadits, dan kalimat agama yang asli, tanpa dicampur aduk dengan bahasa-bahasa falsafah, istilah sufi, ucapan yang membingungkan, dan isyarat sastra.

Berorientasi kepada Manhaj Salafusshalih
Dakwah Imam Muhammad bin Abdul Wahhab dalam segala sesuatu menggunakan manhaj Salafusshalih. Itulah yang membuat manhaj beliau memiliki ciri khas tersendiri, yakni murni, komprehensif, realistis, mantap, dan meyakinkan.

Hasilnya, beliau sanggup menegakkan syi'ar dan dasar-dasar agama sangat sempurna yang meliputi masalah tauhid, shalat, jihad, amar ma'ruf nahi mungkar, penegakan hukum, keadilan, keamanan, tampilnya keutamaan-keutamaan dan tersembunyinya kerendahan-kerendahan. Agama dan ilmu menjadi sangat marak di setiap negara yang terjangkau oleh seruan dakwah beliau yang sudah mapan di Kerajaan Arab Saudi.

Asas yang dijadikan dasar seruan dakwah Imam Muhammad bin Abdul Wahhab ialah asas dan ketetapan Islam. Oleh karena itulah, dakwah beliau mendatangkan buah yang matang dan selalu berada pada jalan Allah yang lurus serta pada manhaj nubuwat.

Penuh Semangat dan Berwawasan Luas
Hal lain yang membuat manhaj Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab menjadi istimewa ialah semangat dan keyakinan beliau yang sangat tinggi dalam menegakkan kalimat Allah, membela agama, menyebarluaskan sunnah Nabi, dan mengobati penyakit-penyakit yang diderita oleh umat berupa berbagai macam bid'ah, hal-hal baru yang diada-adakan, kemungkaran, kebodohan, perpecahan, kezhaliman, dan keterbelakangan.

Semangat tinggi dan wawasan luas dalamhal teori (ilmu) dan praktek (amal) yang dimiliki oleh beliau nampak jelas dari banyak hal. Antara lain:
  1. Fokus perhatian beliau terhadap masalah-masalah yang utama, seperti masalah tauhid dan kewajiban-kewajiban agama. Walaupun demikian, beliau tidak lantas mengabaikan masalah-masalah yang lainnya.
  2. Kesiapan beliau sejak dini untuk menghadapi berbagai rintangan yang akan menghambat dakwah beliau. Hal itu menunjukkan betapa beliau memiliki wawasan yang luas dan antisipasi yang peka untuk menghadapi segala sesuatu yang akan terjadi.
  3. Perhatian beliau sejak dini untuk mencari kekuasaan yang kuat dan layak buat memikul beban-beban dakwah serta memeliharanya adalah langkah yang sangat tepat ketika beliau memilih Amir Muhammad bin Sa'ud setelah ia diusir oleh Ibnu Mu'ammar.
Kemampuan dan Kesuksesan
Juga berkata jasa Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, Allah berkenan menolong agama dan memuliakan sunnah Nabi. Beliau baru meninggal dunia setelah sempat menyaksikan uah hasil dakwahnya yang dirintis dengan susah-payah, yakni dengan berkibarnya bendera sunnah dan berdirinya negeri tauhid pada zaman pemerintahan Imam Abdul Aziz bin Muhammad dan putranya, Sa'ud. Bendera tersebut terus berkibar melambangkan kejayaan, kemenangan, kewibawaan, kekuatan, dan kedamaian. Hal itu sebgai bukti atas dominasi agama dan tenggelamnya berbagai macam bid'ah. Akhirnya, secara berturut-turut berdirilah kekhalifahan di wilayah-wilayah Semenanjung Arabia lainnya. Ini jelas merupakan karunia Allah yang patut disyukuri.

Sesungguhnya beliau adalah seorang pembaharu. Pengaruh dakwahnya meluas sampai ke seluruh negara kaum muslimin, bahkan sampai ke segenap penjuru dunia. Alhamdulillah, dakwah beliau tersebut tetap hidup.

Dakwah beliau juga terus diserukan oleh para pengikutnya, orang-orang Ahli Sunnah wal Jama'ah di negeri mereka masing-masing.

No comments: